JAKARTA, iNews.id - Pemerintah melalui Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan lawatan ke Jepang bertemu dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Ken Saito, di Tokyo. Salah satu isu dalam pertemuan itu adalah membahas kerja sama dalam bidang otomotif antara Jepang dan Indonesia.
Menperin mendorong peningkatan kerja sama, terutama dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dalam pertemuan itu, Menperin bercerita rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih sangat rendah.
Dia mengungkapkan peluang besar kepada industri otomotif Jepang untuk berpartisipasi mengisi gap consumption per capita untuk produk otomotif. Menurutnya, ini sangat penting untuk meningkatkan status ekonomi Indonesia secara dunia.
“Saat ini rasio kepemilikan kendaraan roda empat di Indonesia adalah 99 mobil/1.000 penduduk. Saya yakin dalam waktu tidak terlalu lama bisa didorong untuk mencapai 150/1000. Sebab itu, saya mengharapkan produk mobil dari Jepang dapat mengisi gap tersebut,” kata Menperin seperti dikutip dalam keterangan resmi.
Selain potensi rasio kepemilikan mobil, isu lain yang dibahas terkait dengan transisi energi. Hal ini sebelumnya sudah didiskusikan oleh Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida. Keduanya telah membahas proyek prioritas di bidang transisi energi dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC), pada Desember 2023 lalu di Jepang.
Menperin juga mendorong penyelesaian perundingan substantif Protokol Perubahan Indonesia–Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA). Saat ini, dalam kerangka IJEPA, kedua negara sudah menyelesaikan perundingan substantif Protokol Perubahan IJEPA.
Menteri METI Ken Saito mengungkapkan Indonesia merupakan basis penting bagi produksi dan ekspor otomotif Jepang. Investasi perusahaan otomotif Jepang di Indonesia diyakini bakal menjadi keuntungan bagi kedua negara.