JAKARTA, iNews.id - Penggunaan turbocharge merupakan cara instan untuk mendongkrak perfoma mesin kendaraan secara signifikan. Namun, komponen ini cenderung sensitif dan memerlukan keterampilan dalam menjaganya agar awet.
Pemilik bengkel Showcar Garade di Kedoya, Jakarta Barat, Dimas mengatakan, pemakaian dan perawatan yang kurang baik dapat memperpendek usia turbo, bahkan mesin mobil cepat rusak.
"Misalnya settingan untuk harian, jangan membawanya dengan ala sirkuit. Kinerja mobil sering dipaksa atau bahkan over limit. Contohnya di mobil manual, orang banyak yang selalu sengaja melewati batas redline rpm," ujar Dimas, saat berbincang ringan dengan iNews.id, baru-baru ini.
"Kalau sewajarnya tak masalah, tapi kalau setiap kali shifting dihajar rpm tinggi terus, ya lama kelamaan akan jebol," katanya.
Dimas mengungkapkan, pengendara mobil yang menggunakan turbo sering melakukan kesalahan saat mematikan kendaraan. Mobil turbo yang habis dipakai berjalan lama, harus didiamkan sementara sebelum dimatikan.
"Minimal 30 detik dibikin idle, baru bisa dimatikan. Hal ini sangat penting dilakukan untuk merawat umur turbo," ujarnya.
Dia menjelaskan, setelah mesin turbo bekerja dalam jangka waktu lama, suhu kipas biasanya cukup tinggi, idle selama 30 detik berguna untuk melumasi kembali komponen di dalam mesin sebelum dimatikan.
"Biasanya kebiasaan tadi akan merusak bearing dari kipas. Lambat laun, bearing kipas akan lebih mudah rusak dan akhirnya oblak. Besar kemungkinan terjadi bocor oli di turbo," kata Dimas.