Kisah Youtuber Mas Wahid Bangun PO Bus dari Kendaraan Bekas (Foto: YouTube Mas Wahid)
Muhamad Fadli Ramadan

JAKARTA, iNews.id - Kisah YouTuber asal Semarang, yang kerap disapa Mas Wahid ini terbilang sangat kreatif. Dia memulai kiprahnya di media sosial sebagai influencer dan memberikan tips dan trik tentang mobil, khususnya kendaraan bekas.

Berawal dari situ, ada salah satu viewers-nya meminta Mas Wahid untuk membelikan mobil untuknya. Sepanjang mencari mobil tersebut, dirinya mengabadikan momen tersebut yang nantinya akan diunggah ke YouTube.

Itu merupakan awal mula terbentuknya salah satu bisnis Mas Wahid, yang diberi nama Berburu Mobil Impian. Ini juga yang membesarkan nama Mas Wahid, hingga memiliki jutaan subscriber dan videonya dilihat ratusan ribu hingga jutaan kali.

Kemudian, Mas Wahid memutuskan untuk membuka Perusahaan Otobus (PO) pariwisata yang diawali dengan membeli bus bekas. Dia membelinya dari PO Haryanto HR 009 yang saat itu melayani trayek Madura-Jakarta dan sebaliknya.

Bus pertamanya yang diberi nama ‘Mbarep’ itu awalnya menggunakan namanya sendiri sebelum PO Pesona terbentuk. Peremajaan dan modifikasi juga dilakukan oleh Mas Wahid dengan mengubah bodi menggunakan desain Jetbus 3 memakai konsep double glass.

Dalam kanal YouTube Ridwan Hanif Rahmadi, Mas Wahid menceritakan mengapa dirinya mau terjun ke bisnis transportasi bus. Alasannya adalah karena bus sudah menjadi bagian dari proses perjalanan hidupnya.

“Kenapa saya tertarik dengan bus? Karena sudah passion dari SMA. Dulu itu saya sekolah sambil jualan obat di Surabaya. Pulang sekolah saya harus ke terminal, selesai di sana harus pulang lagi. Jadi bus itu sudah termasuk dari bagian yang sudah men-support saya sejak SMA,” kata Mas Wahid dalam video di kanal YouTube Ridwan Hanif Rahmadi.

Mas Wahid membangun PO yang melayani angkutan pariwisata ketika pandemi masih menghantam Indonesia. Menurutnya, itu waktu yang tepat untuk membeli bus bekas karena ada banyak PO yang menjual armada mereka dengan harga yang sangat terjangkau.

Namun, Mas Wahid mengungkapkan, bus bekas yang dibelinya harus alami perombakan karena sebelumnya melayani angkutan AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) yang memiliki konfigurasi berbeda dengan bus pariwisata.

Kendati begitu, Mas Wahid mengaku dirinya menjalani bisnis barunya tersebut dengan sepenuh hati. Bahkan, saat ini Mas Wahid memiliki 12 armada yang benar-benar milik PO Pesona.

“Semua ini hanya titipan. Ada titipan dari Tuhan, ada juga titipan dari orang lain. Tapi yang titip armada di kami harus patuh dan tunduk pada semua aturan PO Pesona. Kalau dapat sewa yang butuh banyak armada biasanya kita sewa, nanti brand PO tersebut kita tutup pakai stiker PO Pesona,” kata Mas Wahid.

Menjadi pemilik dari PO bus juga diungkapkan memberikan tantangan berbeda karena ada banyak hal yang masih harus dikelolanya sendiri. Namun, itu memberikannya banyak pengalaman baru yang membuat PO Pesona tetap berdiri kokoh.

“Orang di luar sana lihat kita enak, tapi sebenarnya kita bisa lihat semuanya dari atas, ada masalah di sini, ada masalah di sana, jadi banyak banget pikirannya. Kalau cape fisik sih nggak, cuma tanggung jawab aja yang semakin besar,” ujarnya.

PO Pesona, berdasarkan pengakuan Mas Wahid memiliki 12 kru yang terbagi dari sopir, kernet, mandor, dan marketing. Meski ada banyak orang yang perlu dibayarkan upahnya setiap bulan, Mas Wahid mengaku pendapatannya di bus lebih besar dibandingkan YouTube.

“Pendapatan lebih besar dari bus. Paling tinggi itu untuk BBM dan kru, perawatan bus tidak banyak dan murah. Seperti yang saya bilang kemarin pendapatan itu sudah hampir terpotong semua, dan itu saja bisa kita nikmatin,” katanya.

Menariknya, meski dikenal sebagai seorang YouTuber, Mas Wahid hampir tak pernah mendapatkan orderan dari viewers-nya. Namun, dia memiliki alasan logis mengapa tak mendapatkan sewa dari pengikutnya di YouTube.

“Saya nggak pernah dapet orderan dari YouTube. Sekarang gini, viewers kita dari Jakarta, kita kan nggak bisa jemput Jakarta anter ke Serang terus balik ke Semarang, nggak masuk itung-itungannya. Yang masuk akal itu jemput Banyuwangi bawa santri jurusan Semarang, udah kelar," katanya.



Editor : Vien Dimyati

BERITA TERKAIT