Contohnya, Shimada memandang mobil sebagai ‘ruang hidup’ di mana pengguna dapat mengekspresikan identitas dan gaya hidup mereka di dalamnya. Ini suatu pandangan yang unik di masa itu.
Dia percaya mobil tidak hanya memberikan ‘ruang’ untuk pengemudi tetapi juga untuk penumpang di kursi depan dan belakang. Demikian pula dengan elemen desain lainnya, seperti kontras dan harmonisasi dengan dunia luar.
Ide ini menjadi nyata ketika Shimada ditugaskan mengerjakan warna dan desain interior untuk mobil penumpang. Cara kerja yang benar-benar baru, dia mengelilingi pusat perbelanjaan untuk melihat gaya berpakaian terbaru pria dan perempuan sebagai sumber inspirasi.
Dia juga mengunjungi toko furnitur premium untuk mempertimbangkan cara memasukkan karakter mewah ke interior mobil, dengan menggunakan wawasan arsitektur sebagai referensi struktural.
Ini mengarahkannya mengusulkan warna-warna seperti biru segar, coklat dan putih untuk palet mobil, pada masa di mana eksterior kendaraan mewah semuanya serba hitam. Dia berulang kali menantang stereotip yang belum pernah terpikirkan oleh orang lain sebelumnya.