Transmisi CVT
CVT yang juga dikenal sebagai transmisi tanpa-pindah, transmisi tanpa-step, atau transmisi katrol, adalah transmisi otomatis yang dapat berubah secara mulus melalui berbagai rasio gigi efektif berkesinambungan. Ini kontras dengan transmisi mekanis lainnya yang menawarkan rasio gigi tetap.
Perbedaan paling mendasar antara sistem transmisi otomatis konvensional dan variabel kontinyu adalah cara kerjanya. Transmisi otomatis versi konvensional sistem perpindahan gigi menggunakan planetary gear set. Sementara untuk transmisi CVT, proses perpindahannya dihasilkan dari perubahan diameter sepasang puli atau dikenal dengan drive dan driven pulley mengikuti putaran mesin mobil.
Tiap puli pada transmisi CVT bekerja dengan didorong sistem pompa fluida, kondisi tersebut membuat beban kerja mesin jauh lebih ringan. Atas kelebihan tersebut, transmisi CVT diklaim punya sensasi perpindahan level kecepatan lebih halus dan nyaman.
Seiring kemajuan teknologi, CVT ikut mengalami perkembangan. Bila dulu penerapannya tak berbeda jauh seperti transmisi matik konvensional, kini sudah banyak dikembangkan, seperti pengoperasian dua mode, yakni otomatis dan manual, sampai disematkan fitur paddle shift yang memberikan pengendara sensasi memindahkan transmisi hanya dengan sentuhan jari.
Dari ketiga jenis transmisi tersebut, Aji menyebutkan transmisi otomatis konvensional digunakan di lineup mobil Daihatsu. "Kami pakai Hydraulic, di mana cara kerjanya menggunakan torque konverter yang mengubah tenaga mekanis dari mesin menjadi energi kinetis, kemudian disalurkan ke roda," katanya.
Adapun model mobil Daihatsu yang telah menggunakan transmisi otomatis, yaitu Daihatsu Sirion, Terios, Luxio, Sigra, Ayla, dan Xenia.