Meski karakternya kental dengan aura sporty, bantingan suspensi Portofino terbilang empuk, sehingga lebih menyenangkan ketika melewati jalanan bergelombang.
Pada saat dipacu, G-Force seolah-olah melontarkan kepala ke belakang, terutama ketika mode pengendaraan dipindahkan ke Sport. Kami mengombinasikannya dengan manual paddle shifter.
Pabrikan mengklaim, Ferrari Portofino mampu melaju dari 0-100 km/jam dalam waktu 3,5 detik dan memiliki top speed 320 km/jam. Namun, kami tidak mencoba mobil ini sampai pada kecepatan penuh lantaran kondisi jalan yang tidak memungkinkan.
Penyempurnaan juga kami rasakan di sektor handling. Pada saat menikung tajam, mobil ini terasa lebih stabil berkat fitur electronic stability control sehingga Portofino menjadi 'makhluk' yang menyenangkan. Pengemudi tak perlu khawatir pantat mobil sliding.
Grand tourer convertible dengan sistem retractable hardtop (RHT) ini sangat comfort ketika dipacu dengan atap terbuka. Atap terbuka pada Ferrari Portofino menambah sensasi mengemudi. Di mana atap ini dapat dibuka dan ditutup dalam waktu 14 detik dan diaplikasikan pada saat mobil berjalan di bawah 40 km/jam.
Nah, jika Anda penasaran dengan performa dan akselerasi supercar asal Italia ini, Anda bisa melihat review dan test drive iNews.id atau mencoba langsung ke Dealer Ferrari Jakarta. Bila Anda tertarik membelinya siapkan cek Rp10 miliar off the road.