Ferrari 250 GTO sempat dijual ke pembeli swasta di Italia pada akhir 1962, dan mendapatkan pembaruan mesin V12 3.0 liter pada November di tahun yang sama. Mesin tersebut bertahan hingga ke unit yang akan dilelang nantinya.
Tak hanya bertahan di satu pemilik, mobil ini sempat beberapa kali berpindah kepemilikan dan sempat berada di tangan Fred Leydorf, manajer desain mesin AMC dan juga Ketua Ferrari Club of America pada Agustus 1974.
Sekarang, Ferrari 250 GTO dimiliki oleh seorang kolektor yang berbasis di Ohio, yang membeli mobil tersebut pada April 1985. Kini, mobil tersebut akan dilelang dengan harga yang belum diketahui besaran nilainya.
Penjualan tersebut mencakup beberapa dokumen pabrik yang merinci sejarah awal mobil, termasuk pertukaran mesin. Pelelangan akan berlangsung pada 13 November 2023, di New York City pada pukul 17:30 waktu setempat.
RM Sotheby’s belum mempublikasikan perkiraan pra-lelang, namun nomor sasis 3765 bisa menjadi 250 GTO paling berharga yang pernah dijual. Pemegang rekor Ferrari saat ini adalah model tahun 1963 yang laku senilai 70 juta dolar AS (Rp1,1 triliun) pada Juni 2018.
Ferrari 250 GTO harus terjual lebih dari dua kali lipat dari harga tersebut untuk menjadi mobil termahal di dunia. Pada Mei 2022, Mercedes-Benz 300 SLR “Uhlenhaut Coupe” tahun 1955 terjual seharga 143 juta dolar AS (Rp2,2 triliun) di lelang RM Sotheby.