JAKARTA, iNews.id – Penggunaan kendaraan listrik (electric vehicle/EV) terus didorong sejumlah negara di dunia. Namun, tahukah Anda bagaimana jadinya bila mobil listrik terbakar?
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu sebuah mobil listrik Tesla Model S terbakar di Jalan Tol California, Amerika Serikat (AS). Petugas pemadam kebakaran kesulitan memadamkan api. Setidaknya, mereka membutuhkan 22.000 liter air untuk menjinakkan si jago merah.
Padahal, mobil tersebut terlihat masih dalam keadaan utuh dan tidak seluruhnya terbakar. Secara kasat mata hanya butuh sedikit air. Bagaimana menanganinya?
Kepala Sektor Damkar Cengkareng H Wirawan Aries Wibowo mengatakan, penanganan pada kendaraan listrik bukan sekadar memadamkan api. Ada komponen baterai di dalamnya.
“Kalau mobil listrik itu kebakarannya disebabkan oleh baterai. Jadi ada satu sel baterai yang rusak dan terbakar, maka akan merambat ke sel-sel lain. Jadi sebenarnya kita bukan memadamkan api, tapi mendinginkan baterai,” kata Wirawan saat dikonfirmasi jurnalis dilansir Minggu (12/2/2023).
Wirawan menjelaskan belum ada cara lain untuk mengatasi kebakaran pada mobil listrik selain menyemprotkan air sebanyak-banyaknya. Mengingat, api bisa muncul lagi meski sudah tidak ada yang menyulut.
“Ada satu kasus di luar negeri itu, mobil listrik kebakaran sudah disiram air sebanyak-banyaknya oleh petugas. Dirasa sudah cukup, mobil dibawa pakai towing, tapi diikutin sama pemadam. Di jalan timbul percikan lagi, jadi harus disemprot lagi. Sampai di pabriknya, mobil itu kebakaran lagi setelah seminggu terparkir di halaman,” katanya.