“Ini akan menjadi jalan yang sangat sulit dan kami harus melakukan banyak upaya. Tapi hanya ada satu jalan di depan," ujarnya.
Vuong membidik peluncuran di AS meskipun belum memiliki perusahaan yang kokoh, mengingat VinFast belum menguntungkan selama lima tahun. Terlebih, perusahaan menjual tiga model pertamanya di bawah biaya produksi.
Menurut Vuong, Vingroup harus menghabiskan dana setara dengan 777 juta dolar AS per tahun selama beberapa tahun ke depan untuk menutupi kerugian VinFast. Dia percaya untuk membuat perusahaan sukses, harus tumbuh di luar Vietnam karena pasar lokal terlalu kecil.
Setelah Mlmasuk pasar AS akan diikuti ekspansi ke Eropa dan Rusia.
"Kami memiliki keinginan untuk membangun merek Vietnam yang punya reputasi kelas dunia," kata Vuong.
“Tantangan terbesar kami adalah produk-produk Vietnam tidak memiliki merek internasional. Bagi banyak teman internasional, Vietnam masih miskin, negara terbelakang. Kami harus menemukan cara untuk memasarkan dan membuktikan produk kami mewakili Vietnam yang dinamis dan berkembang mencapai standar tertinggi dunia," ujarnya.