Menurutnya, jika ingin membentuk pasar tersebut, maka 10 persen masyarakat Indonesia sudah menggunakan kendaraan listrik. Apabila angka tersebut sudah tercapai, maka harga kendaraan listrik bekas bisa terlihat.
“Gak mungkin beli kendaraan hari ini, besoknya dijual. Pasti dipakai dulu, dinikmati dulu, beberapa tahun, baru dijual. Yang sekarang sudah pakai (kendaraan listrik) kan bisa dibilang pemula,” ujar Tenggono.
Seperti diketahui, kendaraan listrik bergantung pada baterai yang menjadi sumber daya utama pengganti BBM. Namun, baterai memiliki usia pakai yang dapat menurun seiring penggunaan.
Kendati begitu, Tenggono memastikan harga bekas kendaraan listrik tidak akan dipengaruhi oleh baterai. Pasalnya, ada banyak produsen saat ini yang berani memberikan jaminan garansi cukup panjang untuk baterai pada produk yang dipasarkannya.
“Sebenarnya baterai itu tidak masalah. Bahkan ada perusahaan yang memberikan garansi baterai sampai 8 tahun. Ya jadi ini tinggal menunggu waktu saja. Saya yakin tahun penggunaan kendaraan listrik di Indonesia akan semakin ramai,” ucapnya.