Pasar Otomotif Goyang, Hyundai Dorong Revolusi Kendaraan Listrik hingga Hidrogen

Dani M Dahwilani
Di tengah kondisi pasar otomotif yang melambat, Hyundai melangkah dengan strategi berani mengembangkan sumber energi masa depan.  (Foto: Dok iNews.id)

Tantangan Infrastruktur

Meski teknologi terus melaju, Frans menyoroti sejumlah tantangan besar dalam mempercepat adopsi kendaraan listrik. “Pertama adalah limitasi infrastruktur pengisian daya. Perubahan dari mengisi bensin ke mengisi listrik butuh adaptasi dan kesiapan ekosistem,” ujarnya.

Hingga kini, Hyundai telah membangun lebih dari 250 charging station, bekerja sama dengan lima operator mitra hingga total 880 titik pengisian, di luar 3.500 SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Namun, menurut Frans, edukasi konsumen juga penting agar masyarakat memahami keunggulan kendaraan listrik. “Edukasi pasar jadi kunci, dan itu sudah kami lakukan sejak 2020,” ujarnya.

Dia menambahkan bahwa kemandirian produksi lokal masih harus diperkuat agar industri EV nasional tidak bergantung pada impor dan siap menghadapi persaingan global.

Langkah berani Hyundai tak berhenti pada elektrifikasi. Perusahaan kini menatap masa depan energi hidrogen sebagai solusi mobilitas jangka panjang. Bersama Pertamina dan Pemerintah Jawa Barat, Hyundai mengembangkan proyek hydrogen ecosystem di TPA Sarimukti, yang mengubah limbah menjadi sumber energi terbarukan.

Di sisi lain, Hyundai Motor Company pada 30 Oktober lalu resmi memulai pembangunan pabrik produksi sel bahan bakar hidrogen terbarunya di Ulsan, Korea Selatan. Pembangunan fasilitas ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi Korea sebagai pemimpin global dalam transisi menuju energi bersih.

“Pabrik ini merupakan wujud nyata dari komitmen strategis Hyundai Motor Group dalam mendorong transisi menuju masyarakat berbasis hidrogen,” ujar Jaehoon Chang, Wakil Ketua Hyundai Motor Group, dalam sambutan pembukaan proyek pabrik sel bahan bakar hidrogen di Ulsan, Korea Selatan.

Fasilitas ini ditargetkan rampung pada 2027 dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 30.000 unit sel bahan bakar hidrogen, dioperasikan di bawah merek HTWO (Hydrogen for Humanity). Proyek ini sekaligus memperkuat posisi Korea dan Hyundai Motor Group sebagai pionir global dalam transisi menuju energi bersih.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Bisnis
2 hari lalu

Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta

Mobil
3 hari lalu

Hyundai Tertarik Gabung Proyek Mobil Nasional Indonesia

Motor
3 hari lalu

Kembangkan Sepeda Listrik, Yadea Kenalkan Kendaraan Ramah Lingkungan di Kampus

Mobil
6 hari lalu

Hyundai Luncurkan Mobil Listrik Baru Elexio, Jarak Tempuh Tembus 722 Km

Mobil
15 hari lalu

Hyundai Ioniq 9 Segera Meluncur di Indonesia, Apa Akan Melantai di GJAW?

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal