LONDON, iNews.id - Data kecelakaan di Inggris mengungkapkan, jumlah orang tewas atau terluka akibat pengemudi melajukan kendaraan lambat meningkat. Kok bisa?
Dilansir dari Carscoops, Senin (23/12/2019), Departemen Transportasi Inggris mencatat, total 26 orang terluka parah, dua tewas, dan 132 luka ringan dalam data kecelakaan tahun lalu. Di mana pengemudi lambat berkontribusi besar terhadap kecelakaan tersebut.
Mengemudiken kendaraan di bawah batas kecepatan yang dipasang rambu kerap memicu kemacetan, kemarahan, dan mengganggu kendaraan lain. Di Inggris, mereka yang mengemudi di bawah batas kecepatan didenda 100 pounds (131 dolar AS) dan tiga poin penalti pada lisensi (SIM) mereka.
Di beberapa negara, ada batas kecepatan minimum yang dipasang di samping tanda batas kecepatan normal. Sementara di beberapa negara lain, tanda tersebut tidak ada.
"Saya sama sekali tidak terkejut dengan statistik yang mengkhawatirkan ini. Mengemudi terlalu lambat pada dasarnya egois dan benar-benar bodoh, dan merupakan resep bencana," ujar Hugh Bladon, anggota pendiri Aliansi Pengemudi Inggris.
"Saya telah menganjurkan sejak lama mengemudi terlalu lambat menyebabkan frustrasi bagi orang lain dan dapat menyebabkan mereka mencoba manuver menyalip, yang merupakan tindakan paling berbahaya yang dapat Anda lakukan di jalan," katanya.
Bladon menyebutkan batas kecepatan rendah menyebabkan masalah, seperti orang yang bepergian lambat karena mereka menarik barang seperti karavan. Tetapi ada juga orang-orang yang tidak terlalu percaya diri di jalan dan mereka mengemudi perlahan karena gugup," ujar Bladon.