JAKARTA, iNews.id - Permintaan mobil listrik saat ini mulai mengalami perlambatan di seluruh dunia. Kondisi ini memberikan dampak besar ke berbagai sektor.
Salah satunya yang krusial lapangan pekerjaan. Dikabarkan ribuan orang kehilangan pekerjaan akibat PHK (pemutusan hubungan kerja) yang dilakukan sejumlah produsen.
Dilansir Carscoops, Senin (3/11/20258, General Motors (GM) mengumumkan langkah dramatis dengan memangkas produksi kendaraan listrik (EV) dan baterai di Amerika Serikat, serta merumahkan lebih dari 3.000 pekerja. Keputusan ini diambil, pada Rabu, 29 Oktober, sebagai respons langsung terhadap perlambatan signifikan permintaan kendaraan berbasi baterai di pasar AS.
GM akan memangkas sekitar 1.200 pekerja di pabrik EV (electric vehicle) Detroit. Selain itu, perusahaan juga akan memberhentikan sebanyak 550 karyawan tanpa batas waktu di pabrik baterai Ohio. Ini merupakan perusahaan patungan LG Energy Solutions asal Korea Selatan.
Tak berhenti sampai situ. GM juga mengumumkan penghentian sementara produksi sel baterai di dua pabrik patungan baterai AS (di Tennessee dan Ohio) selama kurang lebih enam bulan mulai Januari. Kebijakan ini akan berimbas pada PHK sementara (layoff) terhadap sekitar 1.550 pekerja di fasilitas tersebut.
Untuk pabrik EV Detroit yang memproduksi truk pikap listrik besar seperti Chevrolet Silverado dan GMC Sierra, serta EV Escalade IQ dan Hummer SUV, GM akan memangkas produksi hingga sekitar 50 persen dengan mengurangi shift kerja menjadi hanya satu, berlaku mulai Januari.