Perusahaan Mobil Listrik di Dunia Diprediksi Berumur Pendek

Riyandy Aristyo
Menjamurnya produk kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di China diprediksi tidak bertahan lama. (Foto: Paultan)

BEIJING, iNews.id - Menjamurnya produk otomotif listrik di China diprediksi tidak bertahan lama. Berdasarkan analisa NIO Capital, 99 persen perusahaan mobil listrik (electric vehicle/EV) hanya beroperasi dalam waktu singkat.

Dikutip dari Paultan, Kamis (16/8/2018), dalam wawancara dengan Bloomberg, Managing Partner NIO Capital, Ian Zhu, mengatakan, tingkat kelangsungan hidup 'Tesla Killer' agak rendah. Ini karena butuh investasi besar, bukan hanya dari sisi teknologi, melainkan tenaga kerja dalam membangun kendaraan listrik.

"Ini adalah sistem sangat rumit yang membutuhkan investasi berlimpah dan sekelompok besar orang untuk membangun mobil dari nol. Karena itu, tingkat kelangsungan hidup semua startup Electric Vehicle (EV) ini akan sangat rendah," kata Zhu.

Selain itu, sebagian besar startup EV belum diproduksi dalam skala besar. Masalahnya adalah tidak adanya kata sepakat soal perdagangan antara Amerika Serikat dan China.

"Hal itu adalah penghalang nyata bagi perkembangan ekonomi dan teknologi global. Jika terus dibiarkan, itu akan menunda komersialisasi mobil listrik cerdas serta memperlambat upaya global meningkatkan keselamatan dan efisiensi lalu lintas," katanya.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Bisnis
4 tahun lalu

Tim Tesla Sambangi Kantor Luhut, Apa Saja yang Dibahas?

Bisnis
4 tahun lalu

Turunkan Tingkat Emisi, Indonesia Targetkan Penggunaan Kendaraan Listrik Lebih Cepat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal