3. Taksi Putra
Taksi ini beroperasi di bawah naungan PT Citra Transpor Nusantara. Taksi Putra pernah berjaya di era 2000-an dan memiliki ribuan sedan operasional. Layanan Taksi Putra dikenal memiliki tarif bawah lantaran menawarkan harga ekonomis bagi penumpang.
Ada dua model yang sempat digunakan kala itu, yakni Proton Waja dan Gen 2 Persona. Armada berlokasi di Jakarta, selebihnya tersebar di beberapa daerah, seperti Bekasi, Bandung, Banten, hingga Makassar.
Pada 2015, muncul tren taksi online yang harganya lebih murah menjadi pesaing baru bisnis taksi di Jakarta. Taksi Putra akhirnya menyerah pada 2017.
4. Taxiku
Taksi di bawah naungan Hiba Group ini berdiri pada Oktober 2002. Taxiku identik dengan warna kuning terang dan sempat meramaikan lalu lintas di Jabodetabek.
Berbagai pelayanan spesial untuk menarik minat penumpang Taxiku berikan. Salah satunya gratis biaya tol untuk menuju bandara. Taxiku menggunakan beberapa sedan andalan, salah satu yang unik adalah Kia Rio SF sedan dan Chevrolet Lova.
Kedua sedan merek Korea dan Amerika Serikat ini cukup menghiasi potret taksi Ibu Kota yang didominasi sedan Toyota, Soluna dan Vios. Namun, ketatnya persaiangan Taxiku terpaksa mengurangi armada 2.500 unit. Namun, saat ini Taxiku sudah tidak terlihat lalu lalang di Jakarta.
5. Sri Medali
Taksi Sri Medali merupakan layanan taksi yang dikelola PT Centris Multipersada Pratama yang kini bernama PT AirAsia Indonesia Tbk. Sri Medali pernah menjadi taksi paling populer di bandara Halim Perdanakusuma.
Namun, Sri Medali perlahan mulai menjual aset kendaraannya. Pada 2017, Sri Medali benar-benar berhenti beroperasi lantaran kalah saing dengan taksi online.
6. Taksi Express
Taxi Express memiliki ciri khas berkelir putih dan banyak lalu lalang di Jakarta. Namun, taksi ini menyerah karena hantaman pandemi Covid-19.
Selain itu, menjamurnya taksi online menjadi guncangan bagi bisnis taksi Express. Pada 2019, mereka banyak mengurangi armada dan karyawan. Pada 2020, mereka tidak beroperasi karena Covid-19.
Namun, di antara perusahaan taksi di atas. Ada pula yang masih berusaha bertahan dan dihidupkan kembali di tengah persaingan yang semakin ketat.