TKDN Akan Dilonggarkan, Suzuki Minta Industri Dilibatkan dalam Buat Aturan

Muhamad Fadli Ramadan
Untuk penyusunan regulasi pelonggaran TKDN, Suzuki meminta pemerintah melibatkan industri dan asosiasi. (Foto: iNews.id)

JAKARTA, iNews.id - Industri otomotif Indonesia saat ini sedang gelisah terkait wacana Presiden Prabowo Subianto yang akan melonggarkan aturan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam menanggapi kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Gaikindo khawatir jika TKDN dilonggarkan Indonesia akan kebanjiran produk impor 

Namun, Prabowo berpendapat penerapan TKDN yang terlalu kaku dapat menurunkan daya saing industri nasional di pasar global. "TKDN sudahlah niatnya baik, nasionalisme. Tapi kita harus realistis, TKDN dipaksakan, ini akhirnya kita kalah kompetitif. Saya sangat setuju, TKDN fleksibel saja, mungkin diganti dengan insentif," kata Prabowo di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Menanggapi itu, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) ikut buka suara. Deputy Managing Director PT SIS, Donny Saputra mengatakan, pihaknya saat ini fokus memproduksi kendaraan dalam negeri untuk memenuhi pasar domestik.

"Kalau kami saat ini secara strategi korporasi saya terangkan dulu bahwa kita ini fokus pada produksi lokal untuk pasar domestik. Dalam artian penjualan kami 80 persen dengan menggunakan produk-produk yang kami produksi di dalam negeri," ujar Donny saat ditemui di Karawang, Jawa Barat, Rabu (23/4/2025).

Donny menyampaikan Suzuki berkomitmen dalam mematuhi aturan LCV (Low Carbon Emission Vehicle). Ini dilakukan untuk memastikan tetap memasarkan mobil ramah lingkungan, harga terjangkau, dan minim perawatan.

Namun, Donny meyakini pemerintah Indonesia memiliki strategi yang baik untuk mempertahankan industri yang sudah lama ada di Tanah Air. Suzuki saat ini memilih untuk memantau arah wacana tersebut.

"Kami percaya pemerintah juga memiliki rencana untuk melindungi investasi yang ada di dalam negeri dan memberikan arahan terbaik untuk produksi produk-produk yang ada Di dalam negeri saat ini," katanya. 

"Jadi kami percaya bahwa pemerintah sudah memiliki rencana dan strategi untuk melindungi investasi yang ada di dalam negeri saat ini. Dan memberikan arahan terbaik untuk produk-produk yang saat ini kami produksi di dalam negeri," ujarnya.

Untuk penyusunan regulasi, Donny meminta pemerintah melibatkan industri dan asosiasi. Hal ini dilakukan agar tidak ada yang merasa dibebankan dengan aturan baru yang akan keluar nantinya.

"Tekniknya seperti apa kami masih menunggu. Tapi harapan kami sebelum ke sana ya diskusi yuk. Dalam penyusunan, minta tolong untuk dilibatkan industri dan asosiasi supaya kita bisa sama-sama saling membantu kondisi saat ini," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menilai kebijakan tersebut bisa membuat barang impor dengan leluasa masuk Indonesia dan bisa mematikan industri otomotif Tanah Air.

Editor : Dani M Dahwilani
Artikel Terkait
Nasional
24 jam lalu

Purbaya Bongkar Modus Akal-akalan Impor, Temukan Barang Rp117.000 Dijual hingga Rp50 Juta

Motor
4 hari lalu

Suzuki Buka Peluang Bawa Motor Listrik e-Access ke Indonesia

Motor
6 hari lalu

Suzuki Hidupkan Kembali Satria FU, Dijual Rp30 Jutaan

Mobil
23 hari lalu

Suzuki Siapkan Mobil Baru di GJAW 2025, Intip Bocorannya

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal