Henry menuturkan sebagai perusahaan mobilitas, Toyota berkomitmen mendukung pemerintah Indonesia mencapai target Carbon Neutrality pada 2060. Melalui strategi multipathway, Toyota tidak hanya memproduksi teknologi elektrifikasi Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga Battery Electric Vehicle (BEV), namun juga mengembangkan penyediaan ekosistem kendaraan listrik yang terintegrasi. Di antaranya melalui EV Smart Mobility Bali Project dan EV Smart Mobility Toba Project.
Toyota-Astra Motor merupakan ATPM pertama yang menghadirkan kendaraan elektrifikasi di Indonesia dengan mendatangkan Toyota Prius Hybrid pada 2009 dan Lexus LS600h pada 2010. Hingga saat ini, Toyota telah memasarkan 10 model kendaraan elektrifikasi di Indonesia mulai dari HEV, PHEV, serta BEV. Total penjualan model kendaraan tersebut lebih dari 6.800 unit.
Dari penjualan kendaraan ramah lingkungan ini, Toyota mencatat berhasil mengurangi lebih dari 7.000 metrik ton emisi karbon di Indonesia. Angka yang cukup signifikan sebagai upaya konkret menuju carbon neutrality.
“Kendaraan ramah lingkungan menjadi salah satu upaya konkret pengurangan emisi karbon. Langkah pemerintah menerbitkan Perpres No 55 Tahun 2019 sangat strategis bagi Indonesia dalam menghadapi tantangan mobilitas ke depan yang harus selaras dengan prinsip ramah lingkungan atau zero emission,” ujar Henry.