Santoz mengaku butuh waktu empat bulan untuk membuat mobil tersebut. Kendala yang ia hadapi adalah saat harus membuat lekukannya.
"Susahnya lekuk-lekuk bodi yang melengkung, karena kami menggunakan bahan solid wood," ucapnya.
Selain Ferrari, ia mengaku juga membuat mobil lain, seperti Porsche, Bugatti dan Mercedes-Benz. Tak hanya mobil, Santoz juga menerima pesanan sepeda motor kayu.
Soal harga, ia mengatakan bahwa produk yang kerap diekspor ke manca negara itu ditawarkan dengan banderol US$50 ribu, atau setara dengan Rp692 juta. Kebanyakan, pembelinya datang dari negara di Amerika dan Eropa
"Kita memang sengaja membuat mobil ini kerena ingin sesuatu yang unik dalam IIMS tahun ini. Kebetulan juga saya suka art, jadi inginnya kita kreasi lain daripada yang lain," jelas Santoz.
Santoz mengatakan pihaknya berencana membuat museum kendaraan supercar dan motor besar yang terbuat dari kayu di kampung halamannya, Murotai.​