JAKARTA, iNews.id - Belakangan ini sebuah foto yang menunjukkan botol berisi bensin sedang diuji dengan sebuah alat viral di media sosial, Twitter. Botol tersebut disebutkan berisi BBM jenis pertalite.
Kabar ini menghebohkan publik setelah akun Twitter @yo2thok menyebutkan pertalite yang seharusnya RON 90, tapi saat diuji dengan alat tersebut hanya RON 86.
Melihat pemberitaan tersebut akan ada dampak buruk yang terjadi bila kendaraan menggunakan BBM dengan RON tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan. Dalam jangka panjang, kendaraan bisa sering masuk bengkel dan membutuhkan perawatan lebih. Hal tersebut akan membuat biaya perawatan kendaraan membengkak.
"Mobil memakai bensin RON lebih rendah tidak masalah jika dalam kondisi darurat. Namun, jika dilakukan terus ingat mobil model sekarang sudah sistem komputerisasi. Di mana mobil akan membaca bahan bakar yang digunakan. Jika ganti-ganti bensin sistem akan bingung. Apalagi kalau mobil turbo diisi RON lebih rendah, pastinya performance mobil akan turun dan akan lebih boros," kata Rifat Sungkar, pereli dan pengamat otomotif, beberapa waktu lalu.
Sebab itu, pengendara harus betul-betul memperhatikan konsumsi bahan bakar yang dipilih untuk kendaraannya. Lebih baik pengendara memilih RON BBM yang tinggi, seperti varian pertamax dan sejenisnya. Kendati harganya cenderung lebih mahal dibanding pertalite, tapi kendaraaan akan merasakan banyak manfaat dari penggunaan bahan bakar minyak dengan oktan lebih tinggi.
Sebelumnya, menanggapi RON pertalite yang diduga tidak sesuai, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menjelaskan, alat pengujian RON yang akurat harus mengacu kepada metode standar seperti ASTM RON.
Menurutnya, seluruh pengujian dapat divalidasi dan alat yang digunakan selalu dikalibrasi. Irto menilai, unggahan tersebut masih belum memberi kejelasan terkait alat yang digunakan.
Menurutnya, apabila alat yang digunakan tersebut adalah Oktan Analyzer Portable, maka setidaknya harus tersertifikasi. Dia memastikan Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) telah melakukan uji enam sample Pertalite di enam SPBU wilayah Jakarta. Adapun hasilnya masih sesuai dengan ketentuan.