"Mungkin yg nyetir sudah kategori dewasa tapi postur tubuhnya kecil. Mungkin," kata @Endah***.
"Rosikonya tinggi sekali. Masih belajar tapi langsung di keramaian," @Teddy***.
Secara safety riding anak-anak belum layak membawa kendaraan sendiri. Menurut laman Tracking System Direct, setidaknya ada beberapa risiko bahaya anak-anak mengemudi mobil sendiri, sebagai berikut:
1. Gampang teralihkan perhatian
Percaya atau tidak, anak-anak bahkan remaja mudah sekali teralihkan perhatian saat di jalanan. Ketika ada hal menarik, mereka bisa memalingkan pandangan dari jalanan dan ini bisa memicu kecelakaan.
2. Emosi belum stabil
Emosi anak-anak masih belum stabil. Ini berbahaya karena ketika sedang marah atau kesal, bisa saja cara mengemudi tidak teratur dan membahayakan orang lain. Atau emosi super happy bisa memicu mereka membawa kendaraan dalam kecepatan tinggi.
3. Mudah ngantuk
Kondisi fisik anak-anak dengan orang dewasa berbeda. Mungkin jarak tempuh sekian kilometer membuat mereka lebih cepat lelah ketimbang orang dewasa dan bila sudah lelah ada kemungkinan mengantuk. Ini bisa memicu kecelakaan di jalan.
Jadi, ada risiko bahaya jika membiarkan anak-anak nyetir mobil sendiri. Itu kenapa aturan melarang anak-anak bawa kendaraan sampai akhirnya legal secara hukum saat mereka sudah memiliki SIM.