Untuk alasan kedua, dikatakan Jack adalah infrastruktur yang tidak memadai untuk motor listrik, seperti Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik (SPBKLU). Menurutnya, tidak semua rumah tangga di Indonesia memiliki daya listrik besar di rumahnya untuk mengecas baterai motor.
“Menurut saya, mengisi daya motor listrik berperforma tinggi membutuhkan waktu lama dan memakan banyak ruang. Banyak rumah tangga yang hanya memiliki daya 900 hingga 1300 watt. Lalu bagaimana cara memudahkan masyarakat untuk mengisi kembali energinya,” ujarnya.
Alasan terakhir adalah harga jual motor listrik yang tidak terjangkau bagi sebagian masyarakat Indonesia. Menurut Jack, beberapa motor listrik yang ada di pasaran sebenarnya memiliki jarak tempuh yang bagus, akselerasi yang baik, kecepatan yang baik, keandalan yang baik, kualitas pembuatan yang baik, hanya saja harganya terlalu mahal.
“Apalagi banyak di antaranya yang sebenarnya dijual bersama dengan baterainya. Jadi, itu merupakan masalah inti yang harus kita selesaikan,” ucap Jack.
Dikatakan oleh Jack Yang, Electrum akan menjual motor listrik dengan sistem penyewaan baterai. Ini akan memangkas harga motor listrik mereka yang kabarnya akan dijual di bawah harga motor matik Honda BeAT.