4. Pemanasan
Proses pemanasan rutin harus dilakukan saat berkendara. Tidak hanya saat berpuasa, tapi juga pada hari biasa. Namun, dengan jam tidur berubah pemanasan menjadi jauh lebih penting.
"Dengan pemanasan meningkatkan respons kita. Pemanasan untuk mengkonfirmasi apakah tubuh kita siap atau tidak untuk diajak berkendara," kata Lucky
5. Fokus Berkendara
Energi pada saat puasa terbatas. Diharapkan energi yang ada dialokasikan dan difokuskan untuk berkendara. Jangan terganggu hal-hal yang membuat energi terkuras.
6. Berpikir Positif
Selain kondisi fisik yang harus dijaga, psikis juga perlu diperhatikan. Berpikir positif perlu untuk menjaga kondisi nonfisik terkait dengan emosi. Bila kondisi lelah dan emosi tidak stabil dikhawatirkan bertindak negatif di jalan.
"Kita harus lebih toleransi, tidak terpancing sikap pengendara lain. Enjoy dalam berkendara. Ini akan membantu kita dalam kondisi dan nonfisik yang harus dijaga," ujarnya.
7. Prediksi Bahaya
Memprediksi bahaya saat berkendara diperlukan untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkan di jalan. Ada pengendara yang tergesa-gesa tahu tiba-tiba berhenti, di sini perlu konsentrasi.
"Untuk menghindari potensi bahaya, jaga jarak aman, kurangi kecepatan sehingga punya ruang waktu untuk bereakasi dan meningkatkan kewaspadaan. Bisa jadi ada potensi lain yang muncul," kata Lucky.