Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengungkapkan, penandatanganan MoU tersebut merupakan bentuk komitmen pemerintah serta pihak swasta dalam menghadapi tantangan besar terkait pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Hal ini mengindikasikan kesulitan bagaimana kita mengembangkan infrastruktur untuk charging dan swapping ke depan. Diketahui bahwa baterai dari motor listrik itu 40 persen biayanya ada di situ. Jadi kalau kita bisa melakukan kavling terhadap baterai motor listrik, itu tentunya akan mengurangi biaya konsumen,” ujar Toto.
Henry menambahkan, sejalan dengan inisiasi yang telah disepakati, PT TDI siap mendukung program integrasi tersebut. Terlebih, mereka memiliki pabrik seluas 54.000 meter persegi yang dapat memproduksi battery pack.
”Langkah ini merupakan komitmen jangka panjang dari PT Terang Dunia Internusa untuk mendukung penuh program pemerintah. Kami mendukung kebijakan memajukan industri dan masyarakat Indonesia. Bersaing secara global dan membuat langit Indonesia lebih biru,” ucap Henry.
Seperti diketahui, saat ini United E-Motor memiliki empat model motor listrik, yakni T1800, TX1800, TX3000, dan MX1200. Kecuali MX1200, motor listrik United E-Motor juga sudah masuk dalam program subsidi Rp7 juta karena telah mencapai syarat nilai TKDN minimal 40 persen.