Teknologi ini dipasang dengan sensor yang ada di bawah tebeng depan dan fitur Auto High Beam secara cerdas mendeteksi jumlah cahaya di sekitar motor. Dengan begitu, fitur tersebut bisa memutuskan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan secara otomatis.
Di atas kertas, H2 versi turing ini mengusung mesin 4 silinder segaris berkapasitas 998 cc dengan supercharger yang diatur ulang agar lebih nyaman dikendarai dalam berbagai situasi. Lalu, bagian kaki-kaki pakai suspensi Showa full elektronik (KECS) dengan model upside down di depan dan monosok di belakang. Sementara untuk pengereman depan pakai kaliper Brembo Stylema radial 4 piston ganda, dan belakang pakai kaliper 2 piston.
Bobot motor yang mencapai 268 kg dapat melaju dengan mudah berkat lingkar roda yang proporsional berukuran 17 inci, dibalut ban 120/70 untuk depan dan 190/55 untuk belakang.
Kawasaki juga membenamkan beragam fitur elektronik canggih pada Ninja H2 SX SE. Mulai dari sistem semi otonom bernama Advanced Rider Assist System (ARAS), berisi Adaptive Cruise Control (ACC), Forward Collision Warning (FCW) dan Blind Spot Detection (BSD).
Fitur pendukung lainnya, ada Tire Pressure Monitoring System (TPMS), Corner Management Function (KCMF), Traction Control (KTRC), Launch Control Mode (KLCM), dan Intelligent ABS (KIBS). Tak ketinggalan Quick Shifter (KQS), Engine Brake Control (KEBC), Riding Mode dan Vehicle Hold Assist (VHA), pemanas handgrip, dan USB power outlet.
Kecanggihan fitur-fitur tersebut bisa dibaca dengan mudah oleh pengendara melalui panel instrumen digital TFT 6,5 inci dengan sistem konektivitas smartphone Kawasaki SPIN.
Kawasaki Ninja H2 SX SE dijual dengan harga 28.000 dolar AS atau setara Rp 422 jutaan di pasar Amerika Serikat. Warna yang tersedia hanya berkelir kombinasi hitam hijau.