“Kita belum bisa bicara, karena masih mengunggu hasil dari KNKT,” kata Hendro kepada wartawan saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (18/9/2023).
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Hendro Sugiatno dalam keterangan sebelumnya juga mengisyaratkan bahwa investigasi belum selesai. Dia juga meminta kepada konsumen untuk bersabar karena penelitian yang dilakukan mengutamakan keselamatan.
“Hasil Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti telah ditindaklanjuti. Kami bersama KNKT akan mengawal dan mengawasi proses pemeriksaan dan penanganan rangka eSAF ini,” ujar Hendro dalam siaran pers dari Ditjen Hubdat.
Tim peneliti Ditjen Hubdat dan KNKT, AHM membuat rangka eSAF dari raw material berupa High Strength Steel (HSS) yang diproses menjadi rangka. Kemudian dilakukan pelapisan coating dengan metode CED (Cathodic Electro Deposition) secara dipping (celup).
Tim peneliti melihat proses pengendalian kualitas produk mulai tahap incoming material, press, welding, dan pelapisan. Item kontrol termasuk dimensi maupun ketebalan dari hasil proses pelapisan telah dilakukan dan telah memenuhi persyaratan standard manufacturing global.
Berdasarkan hasil perhitungan finite element method dan divalidasi secara pengujian aktual di fasilitas milik AHM, dapat dikatakan struktur rangka eSAF cukup kuat dan tidak memiliki daerah kritis atau fatigue dengan stress load yang tinggi. Tegangan yang terjadi masih jauh di bawah Yield Point (batas elastis) dari material rangka.