“Kalau lebih besar berarti harus didukung infrastruktur jalan yang lebar dan lebih panjang. Sedangkan kita (di Indonesia) pemakaiannya lebih ke jalan biasa atau hanya untuk kegiatan sehari-hari,” ujarnya.
Alasan lain AHM belum mau membawa Honda CBR250RR bermesin 4 silinder karena pasar motor sport tidak besar. Saat ini hanya ada sekitar 5 persen dari total penjualan yang masih didominasi oleh skuter matik sebesar 90 persen.
“Pangsa pasarnya masih ada lima persen dan motor sport rata-rata hobi ya. Jadi kita pertahankan lah sesuai segmentasinya, ada yang offroad, ada yang on-road, ada yang adventure, tentu kita penuhi semua yang ada di sport,” ucap Thomas.
Motor sport dengan mesin 4 silinder juga dibanderol lebih mahal, meski memiliki kapasitas yang sama, yaitu 250 cc. Misal Kawasaki Ninja 250 yang dijual Rp66,9 juta, sedangkan Ninja ZX-25R dibanderol mulai Rp96 juta sampai Rp112,9 juta.
Kendati begitu, Honda CBR250RR masih mencatatkan penjualan yang cukup bagus di Indonesia. Bahkan, menjadi pemimpin pasar di segmen motor sport full fairing 250 cc di Tanah Air.