“Kemarin saya tanya mereka lagi proses untuk TKDN, tapi pastinya menurut saya sudah (memenuhi) TKDN. Cuma secara formal kan harus ada sertifikatnya. Secara yuridis mereka sudah dilakukan SI dan sebagainya,” ujar Budi.
Untuk saat ini, Honda belum meluncurkan harga resmi untuk motor listrik EM1 e:, meski sudah bisa dilakukan pemesanan. Mereka hanya memperkirakan skuter listrik itu akan dijual dengan kisaran harga Rp40-45 juta.
Apabila masuk dalam program subsidi Rp7 juta, maka Honda Em1 e: akan dibanderol mulai dari Rp37 juta. Tapi ini juga dinilai cukup tinggi jika melihat spesifikasi yang ada pada motor listrik tersebut.
Soal performa, skuter listrik kompak ini dibekali dengan motor listrik bertenaga 1,7 kW pada 540 rpm. Honda mengklaim EM1 e: dapat melaju dengan kecepatan maksimal mencapai 47 km/jam.
Sementara untuk baterainya menggunakan lithium-ion berkapasitas 50,26 V/26,1 Ah atau sekitar 1,3 kWh dengan bobot 10,3 kg. Dalam sekali pengisian daya penuh, motor listrik ini dapat menempuh jarak hingga 41,1 km, berdasarkan uji WMTC.
Untuk pengisian baterai Honda EM1 e:, dari 0 sampai 100 persen membutuhkan waktu hingga 6 jam. Sementara dari 25 persen sampai 75 persen hanya butuh 2,7 jam dengan pengecasan normal.
Pada kaki-kaki, Honda membekali skuter listrik kompak ini dengan suspensi depan teleskopik dan Twin Rear Suspension di bagian belakang. Sementara rodanya menggunakan ring 12 inci dengan ban 90/90 di depan, dan 10 inci dibalur ban 100/90 di belakang.
Pengeremannya menggunakan cakram di depan dan tromol di belakang, dengan fitur Combi Brake System. Ini merupakan fitur unggulan Honda yang dapat membuat pengereman menjadi lebih maksimal.
Fitur skuter listrik Honda EM1 e: seperti, port USB Power Charger, Spacious Flat Floor atau lantai dek yang luas, dan juga Front Inner Rack berupa laci penyimpanan yang bisa memuat botol air minum.