"Seiring berjalannya waktu, laboratorium dimaksud akhirnya dibangun untuk mengakomodir kebutuhan pengujian baterai khusus motor listrik. Tapi ketika kita endorse mereka untuk mengetes, alasannya mahal dan lain-lain. Kalau kita bicara nyawa, tidak ada mahal," ujarnya.
Profesor Evvy berharap pemerintah bisa lebih tegas dalam menegakkan regulasi terkait keamanan baterai motor listrik. Mengingat saat ini mulai banyak pengguna motor listrik, yang sebagian besar merupakan pengemudi ojek online dengan mobilitas tinggi.
"Safety ini juga menjadi hal yang sangat saya perjuangkan, kalau di Jerman jika bicara safety (artinya) tidak ada yang terluka. Mungkin di Indonesia belum sampai ke sana. Ini adalah concern saya untuk menjaga pengguna, dan kebanyakan pengguna itu kan ojol," katanya.