"Ya, karena untuk bisa membuat emisi lebih turun dan konsumsi BBM lebih efisien, selain teknologinya lebih ramah lingkungan tapi juga harus bisa diakses banyak orang agar bisa dipakai. Tapi, kalau ditanya model apa dan kapannya, ya itu tunggu saja. Tetapi kita arahnya ke sana," katanya.
Tak ada insentif dari pemerintah untuk mobil hybrid bisa membuat harganya melambung tinggi. Mengingat, mobil tersebut akan disematkan motor penggerak dan baterai yang saat ini masih diimpor dari luar negeri.
"Kita sedang proses mempelajari lah ya, kita harus mengerti segmen ini kebutuhannya apa, spesifikasinya apa, kemudian harga, dan lain-lainnya. Semua hal itu sedang studi, tapi secara spirit kita di Toyota memberikan multi-pathway dengan hybrid salah satunya untuk segmen lebih luas," ujar Anton.