“Emang gua dari dulu style bang, pake sepatu. Supir bajaj kan kaya yang lain lihat sendiri pakaiannya. Tadi emak-emak percaya gak, gua bawa sewa? ‘Ini mau gak sama anak saya orang Tasik?’. Gua dijodohin. Jangan, gua udah punya cucu, gua bilang gitu,” ujarnya.
Pengalaman unik lainnya saat menarik sewa, dikatakan Hendi pernah membawa wanita lansia yang mengajaknya berkeliling. Padahal, lokasi yang dituju sudah dekat, tapi wanita lansia tersebut masih ingin menikmati berkeliling dengan bajaj miliknya.
Hendi juga mengungkapkan momen tak terlupakan selama hampir 15 tahun menjadi pengemudi bajaj di Jakarta. Itu terjadi ketika bajaj miliknya dinaiki penumpang wanita yang ingin lahiran. Tapi belum sampai rumah sakit, wanita tersebut sudah melahirkan.
“Nih bajaj sekali ada indahnya, ngelahirin anak dalam bajaj. Gua dapet penumpang dari Muara Baru. Saking mules-mulesnya, gua bawa ke rumah sakit Teluk Gong. Brojol di bajaj gua,” katanya.
“Nah gak lama tuh orang tua perempuan bilang, ‘bang minta tolong dong di adzanin’. Lah Bu jangan saya, saya kan bukan bapaknya. ‘Gak apa-apa mas, udah adzanin aja, bapaknya lagi berlayar’,” ujarnya.
Satu hal yang membuatnya terharu adalah sang bayi memegang pipinya ketika sedang di adzankan. Pada momen itu, Hendi mengaku sampai menitiskan air mata karena merasa seperti anaknya sendiri.
Pengalaman horor juga sempat dirasakan Hendi. Saat itu ada penumpang yang meminta di antar ke Bintaro. Namun, tiba-tiba berada pemakanan Jeruk Purut.