3. Rutin panaskan motor
Seiring berjalannya waktu, sel-sel yang terdapat di dalam aki akan menjadi mati. Maka untuk mencegahnya, panaskan lah motor secara rutin minimal 15 menit setiap harinya.
4. Matikan komponen kelistrikan saat hendak mematikan motor
Hal ini bertujuan agar pada saat motor dinyalakan kembali, konsumsi aki yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Matikan lampu sein, lampu utama jika memungkinkan, dan lainnya agar tidak mengganggu kestabilan tegangan listrik.
5. Selalu periksa Ketinggian cairan aki
Usahakan agar tidak melebihi batas atas dan bawah yang tertera. Jika sudah mendekati batas bawah, segera tambahkan cairan H2O (air suling) ke dalam aki hingga hampir menyentuh batas atas.
Meskipun cairan yang berada di dalam aki berupa asam sulfat (H2SO4), namun selalu gunakan H2O (air suling) untuk proses pengisian ulang aki untuk menjaga derajat keasaman (pH) cairan dalam aki.
6. Periksa kondisi kedua terminal aki
Bila perlu, kencangkan baut pada bagian sambungan terminal dan pastikan tidak ada kebocoran pada bagian sambungan atau katup terminal aki agar tidak timbulnya kerak putih yang dapat menghambat proses aliran listrik menuju aki.
7. Periksa kondisi kiprok
Kiprok ini bertugas sebagai regulator untuk menyuplai listrik ke dalam aki terutama pada tahap pengisian. Jika terdapat indikasi seperti lampu motor yang redup atau menyala dengan tidak stabil, ada kemungkinan salah satu penyebabnya terletak pada kiprok yang mulai rusak dan harus segera diganti.
8. Segera ganti aki jika terjadi kebocoran
Jika memang terjadi kebocoran, segera tukarkan aki lama dengan aki baru. Selain mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan karena aki mengandung bahan yang beracun dan mudah meledak.