Jusri juga menjelaskan ketika hujan turun, visibilitas terganggu yang menyebabkan risiko tabrak belakang semakin besar. Untuk itu, pastikan memilih jas hujan dengan warna terang atau mencolok agar bisa terlihat oleh pengendara di belakangnya.
“Pastikan memilih jas hujan berwarna oranye atau stabilo, pastikan ada skotlet atau reflektor cayaha. Ini akan sangat mudah terlihat pengendara di belakang karena saat hujan visibilitas sangat kurang,” ujar Jusri.
Saat ini, banyak pengendara motor yang memilih menggunakan jas hujan dari plastik yang dijajakan di lokasi berteduh. Selain harga yang murah, jas hujan dari plastik juga dapat digunakan berulang kali dan penyimpanannya tak butuh ruang besar.
Tetapi, Jusri Pulubuhu mengatakan jas hujan dari plastik tidak efektif karena bentuknya yang terlalu longgar. Air tetap bisa mausk melalui celah yang terbuka dan membuat pakaian pengendara basah.
“Untuk kesehatan saya pikir jas hujan plastik kurang baik karena pakaian akan basah juga, itu kan terlalu longgar. Jadi, keselamatan dan keamanan berkendara itu bagi saya pilihan hidup, tergantung Anda bagaimana menentukannya,” ucap Jusri.
Dari segi bahan, Jusri mengatakan pilih jas hujan yang tidak kaku atau berbahan polyvinyl chlorider (PVC). Pilihan material yang tepat akan membuat penggunanya tetap nyaman saat bergerak dan air tak mudah rembes saat hujan besar.