JAKARTA, iNews.id - Bagi Anda pengguna mobil jangan malas mencek hal-hal kecil pada kendaraan. Salah satu yang kerap diabaikan, adalah bagian penutup komponen kendaraan.
Seperti tutup radiator, bagian ini biasanya jarang dibuka kecuali pada saat pengecekan air raditor atau servis. Padahal, pemeriksaan komponen ini tidak mesti saat diservis. Ketika akan melakukan perjalanan, sebaiknya cek bagian ini apakah kendur atau dalam posisi semestinya.
Maklum, getaran atau guncangan di perjalanan dapat membuat tutup radiator kendur dan terlepas. Selain itu, dapat juga saat mencek air radiator, Anda tidak memasangnya kembali dengan benar.
Lalu apa yang akan terjadi bila penutup air radiator terlepas? Pertama air dalam radiator atau coolant akan menyebur keluar hingga membasahi bagian-bagian komponen mesin. Hal ini berbahaya bila air radiator mengenai bagian sensitif kendaraan, bisa menyebabkan korselting atau kerusakan lain.
Kedua, bila air radiator berkurang sistem pendinginan pada kendaraan tidak berfungsi. Indikasinya penyejuk udara alias AC mobil menjadi tidak dingin. Untuk kendaraan model sekarang, lampu indikator akan memberikan tanda merah di bagian panel speedometer. Itu tandanya mesin mengalami overheat alias kepanasan. Jika demikian segera tepikan kendaraan.
Apabila penutup air radiator hilang segera cari penggantinya. Namun, sebelum mengisi kembali air radiator dengan coolant atau air bila darurat, jangan sampai air radiator mengering. Hal ini bisa merembet ke komponen lain.
Atas permasalahan ini, jangan pernah meremehkan penutup radiator. Walau bentuknya kecil, jika rusak bisa membuat mobil overheat.
Selain berfungsi menutup lubang pengisian cairan radiator, penutup radiator juga berguna sebagai pengatur tekanan di dalam sistem radiator. Penutup menjadi pagar antara radiator dengan reservoir (penampung cadangan) cairan radiator.
Untuk itu, jangan bosan selalu mencek kondisi kendaraan sebelum melakukan perjalanan.