Untuk ongkos pembuatan Chukudu, rata-rata masyarakat Kongo mengeluarkan uang 100 dolar AS atau setara Rp1.4 jutaan. Harga ini cukup tinggi karena bahan bakunya juga perlu ditebus dengan nilai yang cukup besar.
Masyarakat Kongo tidak sembarangan dalam membuat Chukudu, meski bentuknya terlihat sangat sederhana. Kendaraan roda dua ini menggunakan suspensi untuk memberikan kenyamanan bagi pengendaranya, walaupun cara mengendarainya dengan berdiri.
Untuk rodanya memang menggunakan dari yang dibentuk membulat, tapi dilapisi dengan ban bekas yang dibentuk menyesuaikan bentuk roda. Uniknya, Chukudu memiliki stang yang sangat lebar, dan pastinya terbuat dari kayu yang dipahat menyerupai tanduk sapi.
Dilihat dari dekat, Chukudu memiliki ukuran yang cukup besar dan tinggi, sehingga pengendaranya membutuhkan keahlian khusus. Terutama ketika membawa barang dengan bobot ratusan kilogram.
Pasalnya, kendaraan ini hanya dapat ditunggangi pada jalanan menurun dengan kecepatan yang cukup tinggi. Pengeremannya menggunakan sistem injak, alias menggunakan ban bekas yang perlu ditekan dengan kaki agar bergesekan dengan roda agar kecepatannya berkurang.
Video yang mendapatkan lebih dari 179 likes itu mendapatkan beragam komentar dari warganet. Bahkan, ada yang pernah menjajal kendaraan tersebut dan mengaku sangat menarik ketika menungganginya.
“Pernah naik saya,,, seru banget coy jadi nanti kita diboncengnya bukan di belakang tapi di depan di bawah setir. Seru banget deh pasti ketagihan. BTW saya kesana bukan wisata tapi sebagai sukarelawan buat memberikan bantuan kemanusiaan. Seru coy sumpah keren bet dah di sana,” tulis @zakyzakharia8528.
“Mereka keren banget dan kreatif. Semoga kita juga bisa belajar seperti mereka yang terus berusaha demi menyambung hidup,” tulis @NurAini-rl4gm.
“Mereka miskin harta tapi otaknya kaya. Salut atas karya mereka..mantap,” tulis @rachmadanirachmadani1548.