JAKARTA, iNews.id - Sebagian pemilik kendaraan sangat senang memodifikasi mobil kesayangannya agar terlihat berbeda. Ubahan yang dilakukan biasanya mengganti pelek, mengubah kaki-kaki menjadi ceper, ganti knalpot racing, hingga menambah perangkat audio.
Namun, tahukah Anda ubahan yang dilakukan memiliki risiko mobil sulit dijual kembali di kemudian hari. Pertimbangkan dahulu sebelum melakukan modifikasi, apalagi mengubah bentuk mobil dengan mengikuti aliran modifikasi ekstrem.
Berikut ini dilansir dari laman Toyota, berikut penyebab mobil modifikasi sulit dijual:
1. Garansi Hilang
Umumnya membeli sebuah mobil baru pastinya akan mendapat garansi dari pabrikan. Jika pada masa garansi memodifikasi kendaraan Anda, maka bisanya jaminan perlindungan berupa garansi yang diberikan akan hangus. Hal itu disebabkan banyak dealer atau ATPM yang tidak suka bila produknya diganti dan tidak memenuhi standar orisinil.
2. Berpotensi Rusak
Melakukan modifikasi ekstrem akan ada ubahan pada berbagai sektor. Ubahan tersebut biasanya tidak memenuhi standar pabrikan.
Ini memiliki potensi berkuranganya kenyamanan dalam berkendara. Contohnya seperti melalukan pergantian pelek mobil yang lebih besar. Pelek besar membuat kerja shockbreaker semakin keras dan cepat mengalami keausan hingga kerusakan.
3. Selera Konsumen Beda
Penyebab susah dijual karena peminat modifikasi sifatnya terbatas dan personal. Belum tentu modifikasi yang dibuat sesuai minat konsumen.
Sementara masyarakat lebih tertarik dengan mobil yang kondisinya orisinil dari pabrik. Jika ingin memodifikasi pastikan part orisinil Anda disimpan, sehingga ketika dijual, mobil bisa dikembalikan tampilan orisinilnya.