TANGERANG, iNews.id - UD Trucks memprediksi pasar kendaraan truk heavy duty (kendaraan tugas berat) di Indonesia stagnan. Ini terkait dengan kondisi ekonomi global dan persaingan usaha.
Marketing and After Sales Service Director PT UD Astra Motor Indonesia, Aloysius Chrisnoadi mengemukakan, produknya secara market share 37 persen berasal dari pengusaha angkutan ekspor. Jika ekspor terganggu secara otomatis penjualan terpengaruh.
Apalagi saat ini kondisi ekenomi global terpengaruh virus korona. Diprediksi ini berpengaruh pada aktivitas ekonomi di dunia, termasuk Indonesia.
"Dampak virus korona rasanya market mungkin. Untuk penjualan masih tidak tahu, kita sedang mengumpulkan data. Kalau ada penurunan apakah mungkin karena virus korona atau ada implikasi lain," ujar Aloysius, saat berbincang dengan media di BSD Truck, Tangerang, baru-baru ini.
Bagaimana dengan pasokan komponen dari luar apakah terganggu virus korona? Chris menyebutkan, sampai sejauh ini tidak ada gangguan, tapi perusahaan tetap waspada dan memonitor.
"Instruksi (dari pinsipal) belum ada kita mesti ngapaian. Namun, kita melakukan monitoring secara intens," katanya.
Dia mengungkapkan, tahun ini UD Trucks tidak akan mengeluarkan produk baru. "Untuk produk baru tidak ada. Untuk pameran, seperti Giicomvec dan GIIAS kami akan menghadirkan produk modifikasi dan lainnya," ujar Aloysius.