JAKARTA, iNews.id - Terlepas dari situasi global yang kompleks dan penghentian produksi selama tujuh pekan (lockdown) akibat pandemi Covid-19, Ducati Motor Holding menutup 2020 dengan baik. Ini berkat hasil positif yang diraih pabrikan motor Italia tersebut pada Juli hingga Desember 2020.
Ducati mencatatkan penjualan sepeda motor pada 2020 sebanyak 48.042 unit. Meski angka ini turun 9,7 persen dibanding 2019, namun raihan dinilai maksimal mempertimbangkan dampak pandemi dan penutupan paksa pabrik pada Maret dan April lalu.
Pertumbuhan di China terus berlanjut, dengan penjualan 4.041 unit sepeda motor terjual (naik 26 persen). Negara tersebut menjadi pasar terbesar keempat untuk perusahaan Borgo Panigale ini. Peningkatan penjualan tercatat di Jerman dengan raihan 5.490 unit (naik 6,7 persen) dan Swiss (11,1 persen), serta Italia sebagai pasar utama mencatatkan penjualan 7.100 unit.
“2020 adalah tahun yang kompleks dalam banyak hal dan tantangan baru bagi semua orang di dunia. Ini berakhir dengan cara berbeda dari yang kami inginkan. Tetapi Ducati mampu memanfaatkan tren pemulihan pasar roda dua yang dimulai pada Juni, paruh kedua tahun sangat baik dengan hasil luar biasa, lebih baik dari yang kami harapkan pada Maret," ujar CEO Ducati, Claudio Domenicali dalam keterangan persnya dilansir iNews.id Minggu (24/1/2021).
"Dengan mendefinisikan ulang metode dan proses kerja, kami berhasil menjaga keselamatan karyawan, tetap dekat dengan penggemar, dan mengkonsolidasikan merek Ducati di dunia dengan berkembang di beberapa pasar seperti China,” katanya.
Terlepas dari situasi global, pada 2020 ditandai raihan Gelar Juara Konstruktor MotoGP, kelanjutan proses penguatan jaringan penjualan, pembukaan anak perusahaan baru di Australia dan dimulainya produksi seri terbatas Superleggera V4 dan Diavel 1260 Lamborghini.
Motor Streetfighter V4 mencatatkan penjualan 5.730 unit dan Ducati Scrambler menjadi model terlaris sebanyak 9.265 unit.