Kaimuddin meminta kepada Pertamina untuk mempersiapkan kilang-kilang minyak untuk memproduksi BBM rendah sulfur. Untuk tahap awal, produknya akan dilakukan secara bertahap dengan kilang yang tersedia.
"Kilang Pertamina ada enam plus impor. Jadi dari kilang itu bisa keluar dua jenis BBM, jadi dua kali enam ada 12 timeline. Misal satu sampai enam produksi solar, tujuh sampai 12 bensin. Nanti ditanya (ke Pertamina) 1 sampai 12 siapnya kapan," ujarnya.
Diketahui, kendaraan bermotor dinilai menjadi penyumbang polusi terbesar di Indonesia. Tercatat, kendaraan bermotor menyumbang sebesar 57 persen dari seluruh penyebab polusi udara di Tanah Air.