JAKARTA, iNews.id- Gelora E merupakan salah satu produk yang diniagakan DFSK untuk bermain di segmen mobil komersial listrik. Dengan menggunakan mobil listrik, biaya operasional logistik pun diyakini bisa lebih hemat.
Saat ini, penjualan mobil listrik Gelora E Blind Van digunakan perusahaan logistik. Salah satu perusahaan logistik besar dikatakan pihak DFSK telah memborong Gelora sebanyak 75 unit. Sementara unit lainnya, perusahaan logistik tersebut dikenal juga banyak menggunakan Mitsubishi L300 atau Toyota Hiace sebagai kendaraan operasional.
"DFSK Gelora E mendapatkan penerimaan yang sangat baik selama PEVS 2023. Kami mencatat ada 70 unit DFSK Gelora E model blind van yang dipesan oleh konsumen. Ini menandakan konsumen mulai teredukasi dengan baik mengenai kendaraan listrik dan kini mulai mempercayakan usahanya terhadap kendaraan listrik DFSK Gelora E," kata Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi (19/5/2023).
PT Sokonindo Automobile sebagai agen pemegang merek (APM) DFSK di Indonesia pun saat ini lebih banyak kebanjiran pesanan DFSK Gelora E untuk penjualan fleet. Kebutuhan kendaraan logistik yang lebih hemat dan lebih terjangkau akan dipilih perusahaan karena bisa menekan biaya operasional.
Durabilitas yang dimiliki Gelora E pun diklaim mumpuni untuk menjadi teman bisnis. Mobil listrik ini bisa menempuh jarak 300 kilometer untuk satu kali pengisian daya penuh. Daya angkutnya pun sangat mengakomodasi kebutuhan pengusaha.
Dia juga menjelaskan, DFSK Gelora E memiliki daya angkut maksimal hingga 750 kilogram. Untuk penghasil dayanya, baterai yang digunakan jenis lithium berkapasitas 42 kWh. Dengan menggunakan fast charging, mobil ini hanya butuh waktu 80 menit untuk mengisi daya baterai dari 20 persen sampai 80 persen dan 2,5 jam untuk mengisi daya dari kondisi baterai habis sampai 100 persen.
Mobil listrik Gelora E Blind Van dibanderol Rp350 juta dan model mini bus Rp399 juta. Keduanya merupakan harga on the road Jabodetabek.