"Hingga akhir Desember 2020, jumlah nasabah yang pinjamannya telah direstrukturisasi seebanyak 827.000 kontrak atau sekitar Rp18,9 triliun mewakili sekitar 35 persen dari piutang yang dikelola per Februari 2020. Seiring waktu, sekitar 80 persen dari pinjamanan nasabah yang telah direstrukturisasi telah mulai membayar kewajiban cicilannya," kata Hafid.
Dia menuturkan menghadapi tantangan pada 2021, perusahaan telah mempersiapkan strategi dan inisiatif untuk mengembangkan bisnis, antara lain memperkuat dan meningkatkan pangsa pasar di bisnis otomotif dengan memberikan berbagai program penjualan bagi nasabah, memperluas usaha pada bisnis non-otomotif (produk multiguna, dan fee based incomedan lain-lainnya), mempercepat investasi dalam digitalisasi dan inisiatif berpusat pada customer centric.
"Menghadapi 2021 kami berharap penjualan kendaraan dan pembiayaan tumbuh sekitar 20 hingga 30 persen dari tahun sebelumnya," ujar Hafid.