Akibat hal itu, PSSI segera melakukan investigasi terkait kerusuhan di dalam Stadion Kanjuruhan. Sekjen PSSI, Yunus Nusi, menyebut pihaknya masih menunggu data dari pihak di Kabupaten Malang.
“Kami masih menunggu laporan resmi dari pengawas pertandingan dan tentu laporan dari Kepolisian. Namun, dari tayangan video di media sosial yang sudah tersebar di mana-mana terlihat ada kerusuhan setelah wasit meniup peluit panjang,” kata Yunus Nusi di laman resmi PSSI.
Yunus memastikan panitia pertandingan akan mendapat sanksi keras jika kerusuhan itu terbukti di dalam lapangan. Selain sanksi denda juga tidak bisa menjadi tuan rumah dalam beberapa laga.
“Sekali lagi kami masih menunggu laporan apakah ada korban atau tidak. PSSI sangat mengecam kerusuhan ini. Namun, sekali lagi kami belum bisa menyimpulkan apa-apa. Tetapi, sanksi keras akan menimpa Arema jika semuanya terbukti. Tim investigasi PSSI akan segera bertolak ke Malang,” ujarnya.