Tidak bertanding dalam waktu relatif lama diakui Hendry cukup memengaruhi keadaan. Tetapi pelatih berusia 57 tahun itu berusaha menyiasatinya.
"Kalau untuk masalah sudah lama tidak bertanding, memang akhirnya kita menyiasati dengan konteks pola latihannya saja. Kita coba disamakan seperti pertandingan nanti. Juga di simulasi jadi kita bisa lihat kondisi mereka dan dampaknya apa nanti," tutur Hendry.
"Batalnya Malaysia Terbuka dan Singapura Terbuka itu cukup berpengaruh. Bagaimana kondisi fisik dan mental anak-anak sebenarnya sudah siap tempur, tapi akhirnya mau tidak mau harus batal. Itu yang kita cermati untuk persiapan ke Olimpiade ini. Ada dua bulan ke depan, kita harus siap dengan keadaan apapun. Jadi bagaimana kita merancang dan mengatur agar nanti bila sudah tiba di sana kondisinya sudah maksimal," katanya lagi.
PBSI sendiri sudah menyiapkan pertandingan simulasi sebagai ajang pemanasan para atlet yang akan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 pada 18-19 Juni di Pelatnas Cipayung. Untuk format simulasi akan segera diumumkan. Sekadar informasi, pesta olahraga empat tahunan yang sempat ditunda selama setahun karena pandemi Covid-19 ini rencana dihelat pada 23 Juli - 8 Agustus 2021