Meski belum tampil maksimal, Anthony tetap melihat sisi positif, terutama di gim kedua di mana ia sempat memberikan perlawanan sengit kepada Kodai Naraoka.
“Ini masih belum yang saya harapkan terutama di gim pertama, kurang bisa menemukan ritme dan pola permainan,” ujar Ginting.
“Di gim kedua sebelum interval masih belum dapat. Setelah interval terus mencoba cari, pelan-pelan dan sedikit lagi bisa sebenarnya apalagi sudah sempat unggul hanya di poin-poin krusial lepas lagi. Itu yang menjadi PR untuk turnamen berikutnya,” tambahnya.
Kekalahan ini menjadi catatan penting karena Ginting saat ini telah keluar dari zona 10 besar dunia. Ia kini berada di peringkat ke-50 dunia. Dengan posisinya yang melorot, Anthony menyadari bahwa ia harus segera bangkit untuk kembali bersaing di level tertinggi.
Turnamen berikutnya akan menjadi momen krusial bagi Ginting untuk memperbaiki performa sekaligus mengembalikan kepercayaan dirinya sebagai salah satu tunggal putra terbaik Indonesia.