STY sadar banyak fans yang berharap dirinya segera menghadirkan trofi untuk Timnas Indonesia. Dia pun menegaskan akan berjuang untuk itu setahap demi setahap.
“Mungkin para fans menanyakan kenapa tak bisa juara. Mungkin kalau timnya sudah punya fondasi kuat, saya datang, bisa juara. Tapi tidak seperti itu,” katanya.
“Tapi sekarang di AFF Indonesia tak akan kalah dengan mudah. Pastinya level kita sudah masuk ke final. Tapi, saya tak mau fokus di AFF, melainkan kita sudah berpikir level AFC (Asia),” tuturnya.
Ya, harus diakui, meski belum menghadirkan trofi, STY berhasil mengubah wajah Timnas Indonesia. Di tangannya, permainan Asnawi Mangkualam dkk meningkat signifikan.
Secara ranking FIFA, Timnas Indonesia juga mampu melompat tinggi. Saat STY datang, Tim Garuda ada di peringkat 175 dunia, kini pelan-pelan Indonesia sudah naik ke urutan 145.
Selain itu, STY berhasil menjadi satu-satunya pelatih yang bisa membawa tiga Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia, yakni senior, U-23 dan U-20.
“Pemain Indonesia sudah banyak berubah. Sepak bola Indonesia sekarang lawan siapa pun tak gampang kalah. Jadi sudah ada fondasi yang kuat, 60-70 persen pemain sudah berubah. Pasti akan lebih baik ke depan,” katanya.