Meski membawa ambisi besar, Alex menegaskan dirinya tidak ingin terburu-buru dalam mengambil keputusan di lintasan. Menurutnya, ketenangan menjadi kunci untuk menjaga konsistensi performa di sisa musim ini.
“Kami harus pergi ke Sepang dengan mentalitas yang sama. Kami merasa tenang. Saya merasa damai dengan diri saya sendiri, saya tahu hari ini saya sudah memberikan 100%, tidak ada lagi yang perlu diberikan,” tuturnya.
Alex menambahkan, dirinya akan berusaha menjaga ritme sejak sesi latihan hingga balapan utama. Konsistensi dan kerja sama tim menjadi faktor penting agar bisa tampil kompetitif di lintasan panas Sepang.
“Saya santai. Sepang, seperti Catalunya, adalah trek yang memberi saya kepercayaan diri, karena saya tahu jika kami terus bekerja dengan baik, kami akan sangat cepat. Jadi, kami hanya perlu pergi ke sana, mulai dari nol, melakukan pekerjaan kami, dan melihat di mana posisi kami pada hari Minggu,” tandasnya.
Musim ini menjadi salah satu yang paling impresif dalam karier Alex sejak bergabung dengan Gresini Ducati. Setelah beberapa tahun berada di bawah bayang-bayang sang kakak, kini dia berpeluang menciptakan sejarah besar dalam dunia MotoGP.
Setelah balapan di Malaysia, dua seri terakhir MotoGP 2025 akan digelar di Portugal (7–9 November) dan Valencia, Spanyol (14–16 November). Jika mampu mempertahankan posisi kedua hingga akhir musim, keluarga Marquez akan mencatat sejarah langka: dua bersaudara menguasai dua posisi teratas di klasemen dunia MotoGP.