“Saya agennya. Mereka sangat menarik dan memiliki keturunan Rusia. Banyak kesamaan yang akan selalu ada di sana. Tapi mereka memiliki kepribadian yang sangat berbeda,” ujarnya.
Anisimova lahir di Freehold, New Jersey, Amerika Serikat (AS) dari orang tua keturunan Rusia. Dia pindah ke Miami bersama keluarganya pada usia tiga tahun. Kemudian pada 2017, petenis berpostur 180 cm itu memenangkan gelar junior AS Terbuka, mengalahkan remaja berbakat lainnya, Coco Gauff.
Prestasi terbaiknya sejauh ini terjadi di Roland-Garros tahun lalu. Anisimova yang saat itu berusia 17 tahun menyingkirkan juara bertahan Simona Halep. Dia menjadi pemain pertama sepanjang sejarah yang lahir pada tahun 2000-an dan mencapai semifinal.
Penampilan apik membuat sponsor menyerbu tanda tangannya. Anisimova diketahui menjalin kerja sama dengan Gatorade, selevel Serena Williams. Dia juga bekerja sama dengan Nike yang diyakini bernilai 100 juta dollar AS (Rp1,4 triliun).
“Ketika Sharapova juara Wimbledon pada 2004, belum ada media sosial. Dan sekarang ada. Itu sebuah perbedaan besar. Brand menginginkan hal berbeda. Ini semua tentang apa yang kita lakukan,” tuturnya.
“Anisimova benar-benar orang yang rendah hati. Kepribadian itu bisa menarik banyak sponsor. Tapi pada akhirnya, dia akan menjadi petenis yang sangat besar. Brand tentu ingin dikaitkan dengan itu,” ucapnya.