Hal senada juga diungkapkan Tiwi. Menurutnya, dia dan Ana bermain bermain terlalu hati-hati pada hari ini. Hal itu membuat mereka semakin kesulitan untuk lepas dari tekanan yang dilancarkan Jongkolphan/Rawinda.
“Sebenarnya kami dari awal sudah mempersiapkan pertandingan hari ini dengan baik. Hanya selama pertandingan kami tidak bisa keluar dari tekanan lawan,” timpal Tiwi.
“Kami juga bermain terlalu hati-hati dan lawan memanfaatkan kesempatan itu untuk mencari serangan dan menambah poin. Berbeda dengan penampilan kami kemarin yang lebih rapi, hari ini kami tidak bisa melawan tekanan itu. Kami benar-benar kesulitan untuk keluar dari zona tekanan itu,” terangnya.
Meski begitu, Ana/Tiwi tetap bersyukur karena berhasil finis sebagai runner-up di turnamen berlevel Super 500 tersebut. Duet Pelatnas PBSI Cipayung ini langsung mengalihkan fokusnya ke ajang berikutnya yakni Malaysia Masters 2024.
“Meskipun begitu, saya tetap bersyukur bisa sampai di titik ini. Hanya, kami tetap merasa tidak puas. Kami harus terus belajar lebih keras lagi,” ujar Ana.
“Setelah ini kami akan melanjutkan pertandingan ke Malaysia Masters. Dengan waktu yang demikian pendek akan kami manfaatkan untuk mengembalikan kondisi. Semoga hasilnya nanti bisa lebih baik lagi,” sahut Tiwi.
Malaysia Masters 2024 dijadwalkan berlangsung di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, pada 21 sampai 26 Mei mendatang. Ana/Tiwi menjadi satu-satunya wakil Indonesia di sektor tunggal putri. Di babak pertama, mereka akan menghadapi pasangan tuan rumah yakni Vivian Hoo/Liem Chiew Sien.