Untuk itu Suryo mengabdi untuk negara dengan menduduki jabatan fungsional kepelatihan yang mewajibkannya menjadi seorang pelatih. Dia sempat dipercaya menjadi pelatih fisik dalam berbagai cabang olahraga seperti voli, balap sepeda BMX, dan tentunya atletik.
“Saya kan berada di jabatan fungsional pelatih. Jadi jenjang karier sebagai pelatih saya udah mulai disusun tuh. Selama 2015-2018. Saya punya lisensi pelatih fisik internasional dan untuk atletik itu adalah Mother of sport," tuturnya.
"Jadi apapun cabang olahraganya itu dasarnya dari atletik, isinya ada lari, lempar, lompat, menangkap, menghindar,” ucap pria berusia 37 tahun tersebut.
Memasuki akhir 2018, Suryo dipaksa banting setir. Semenjak itu jabatan fungsional beralih menjadi struktural. Suryo tak lagi memberi pengabdian secara langsung terjun lapangan dan lebih mengurus event-event olahraga di tingkat wilayah hingga nasional.
Meski begitu, di tahun yang sama, Suryo langsung berinisiatif membuka sekolah lari untuk para calon atlet usia dini. Alhasil, ilmu tentang kepelatihannya tetap dapat diaplikasikan secara baik.
“Saya punya Suryo Agung Running School untuk anak-anak mulai usia SD. Seperti saya bilang tadi, Atletik Mother of Sports. Jadi saya mengenalkan kepada mereka sejak dini ‘gerak’ yang benar. Saya setiap Sabtu pagi ngelatih. Jadi aplikasi kepelatihan saya masih ada tempatnya,” katanya.
Pandemi Covid-19 membuat aktivitas di sekolahnya terhenti. Namun para murid masih bisa menimba ilmu secara private.