Dia menambahkan, tujuan jangka panjang dari seluruh program ini adalah menuju Olimpiade. “Target besar, untuk semua pemain pasti Olimpiade. Cuma ya kami step by step aja,” lanjutnya.
Meski Korea Masters 2025 memiliki level Super 300, Apriyani/Fadia memilih untuk absen karena ingin fokus pada turnamen lain di bulan November yang dianggap lebih strategis. Mereka akan turun di Syed Modi India International yang memiliki level setara, serta dua turnamen Super 500 yakni Kumamoto Masters dan Australia Open 2025.
“Ada strategi yang lain. Ada Super 300 lain, kan. Jadi kami ambilnya di India,” ujar Apriyani.
Fadia menegaskan bahwa pemilihan turnamen dilakukan berdasarkan peluang terbesar untuk menambah poin. “Untuk kami saat ini penting banget ambil poin, apalagi di ganda putri (Indonesia) sekarang ranking ratusan semua ibaratnya. Jadi kami harus pintar-pintar ambil turnamen yang lebih ada kans,” timpalnya.
“Meskipun di Korea belum tahu lawan siapa, hanya kami ambilnya Kumamoto, Australia, dan Syed Modi,” tambah Fadia.
Dengan strategi tersebut, Apriyani/Fadia berharap bisa terus menjaga performa sekaligus memperkuat posisi mereka di daftar peringkat dunia BWF. Keputusan tak ikut Korea Masters menjadi langkah terukur agar fisik dan fokus mereka tetap optimal dalam mengejar target besar di tahun depan.