Namun sayang, debut Rani berakhir di babak 16 besar. Kendati demikian, dia memetik pelajaran berharga dari penampilannya di Olimpiade 2024.
Atlet berusia 24 tahun itu pun ingin membawa pengalaman berharga dari Olimpiade ke pentas SEA Games 2025. Dia bertekad membawa pulang medali emas dari Thailand karena belum pernah juara dalam nomor perorangan di pesta olahraga antar negara-negara ASEAN itu.
“Ya karena itu (medali emas) salah satunya target dari Rani juga karena saya sebelumnya saya belum mendapat medali di SEA Games,” jelas Rani.
“Sebelumnya sudah pernah di kelompok beregu tapi perorangan belum pernah dan tahun sebelumnya, kelas saya tak dimainkan. Jadi di tahun ini baru dimainkan dan ini ajang buat pembuktian dari saya untuk bisa mendapatkan hasil yang baik dari sebelumnya,” tambahnya.
Rani sendiri tak menganggap enteng SEA Games 2024. Sebab menurutnya, persaingannya tak kalah sulit dengan pentas Olimpiade karena negara lain seperti Thailand, Kamboja dan Filipina banyak menggunakan pemain naturalisasi dari Jepang, yang notabenenya merupakan negara kuat dalam olahraga judo.
“Kansnya bilang lebih gampang dari olimpiade tapi kalau di kelas saya enggak juga ya. cukup susah karena kebanyakan di Asia Tenggara itu judonya banyak yang dari naturalisasi dari Jepang dan Jepang cukup kuat di kalangan judo,” ujar pembawa bendera Merah-Putih dalam defile Kontingen Indonesia di Olimpiade 2024 itu.
“Dan itu naturalisasi itu di negara Thailand, Kamboja, Filipina dan kita di Indonesia tak ada naturalisasi. Jadi agak cukup susahnya di sana karena ada naturalisasinya tapi ya itu buat saya lebih termotivasi,” pungkasnya.